Minat Remaja Indonesia ke Museum Rendah! Ada Penyebab dan Solusinya...


Sejarah merupakan hal yang tidak terpisah dalam hidup kita. Sejarah gak hanya mengenai masa lalu, tapi menjadi acuan untuk masa yang akan depan. Dari sejarah, kita bisa belajar dari apa yang kita sudah lakukan supaya kedepannya kita bisa menjadi lebih baik. Bangsa Indonesia pun begitu, sejarah menuliskan betapa hebatnya perjuangan para pahlawan sampai kita bisa berada dititik ini, di bumi ibu pertiwi. Sejarah yang panjang ini bisa dijadikan acuan untuk generasi muda Indonesia dalam menumbuhkan semangat dan cinta tanah air untuk mempertahankan NKRI.

Pemberdayaan sejarah salah satu upayanya melalui bangunan yang diisi dengan bukti-bukti masa lampau yang kita kenal sebagai Museum. Museum menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum, Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat

Namun berdasarkan data-data maupun berita-berita yang beredar di internet, minat remaja Indonesia ke museum tergolong rendah! Banyak remaja sekarang yang lebih memilih jalan-jalan ke mall dibanding ke museum bareng teman-teman ataupun keluarga, padahal dengan ke museum kita bisa jadi tau mengenai sejarah ataupun arsitektur museum itu sendiri yang mungkin belum pernah kita lihat sebelumnya.


Sebenarnya kalo kasusnya gini (minat ke museum) itu harus dimulai dari kecil, dari keluarga. Lembaga keluarga yang menjadi tempat belajar pertama, pengenalan seperti ini yang mendukung besar budaya ke museum. Ini yang ku lihat kemaren pas Jabore Dunia ke-25 di Korea Selatan. Selama di sana, banyak kegiatan yang dilaksanain, salah satu nya kunjungan ke museum museum di sana... Itu setiap kunjungan di museum, pasti ada keluarga bawa anak nya ke museum buat jalan-jalan liburan musim panas. Kita bisa lihat dari situ bahwa yang memulai budaya ke museum itu lembaga keluarga. Gak mungkin anak itu yang masih umur 3-10 tahun ngajak ortu nya ke museum kalau tidak dikenalkan/diajak oleh orang tua mereka.

Budaya ke museum yang dibangun sejak kecil, harus didukung dengan fasilitas dll. supaya betah orang-orang ke museum. Upaya yang bisa dilakukan seperti digitalisasi museum dengan ada nya fitur yang interaktif, ataupun pula dari pihak museum yang menciptakan suasana ramah anak (supaya ortu/anak nyaman). Kalo sepengalaman ku kemaren lihat di sana, itu disetiap museum ada kayak mainan menggambar dengan kertas hitam yang kalo digosok ada warna warna nya (aku lupa), yang pokok nya jadi asik untuk kami (kontingen indonesia).

Topik museum ini sempet jadi bincangan hangat kontingen indonesia karena dapat menarik minat berkunjung dan mengenal sejarah/ pengetahuan dengan fasilitas yang interaktif, asyik, dan ramah anak. Hal ini sempet aku perbincangkan dengan teman-teman kontingen asal Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. 

Harapan kita untuk museum-museum di Indonesia yakni bisa menciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman mulai dari fasilitas yang memadai yang dapat menarik pengunjung, dan ini dapat menjadi tolak ukur untuk fasilitas-fasilitas publik di seluruh Indonesia.

KALO ADA YANG MAU DITEMENIN KE MUSEUM... BOLEH AJAK AKU ":D

Komentar

  1. luar biasa, ini baru blogger sejati karena blognya selalu diupdate dan bukan hanya sekedar ikutan lomba blog

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Emas 2045: Penyongsong Literasi Digital

Kelanjutan Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B untuk Konektivitas Jakarta